Pesan Website

GELAR TAK TERNILAI

Seiring berjalannya kehidupan maka akan terus berjalan sebagai mana mestinya. Beraktivitas layaknya kaum buruh mencari kesibukan. “Buruh” kata siapa hanya seorang pekerja pabrik, pekerja kuli. Kalian yang bekerja serabutan dengan berkelas kantoran juga seorang buruh bukan..
jangan mengaku beda dari “buruh” kalau masih bekerja dikantor orang, yang cuma jadi budak atau pesuruh.




Jangan menilai sebelah mata dari mereka, mendiskriminasi apa lagi mengucilkan.
Kalian sama kok, pada dasarnya kalian bekerja untuk mendapatkan uang, untuk memenuhi setiap kebutuhan kalian kan. Pikirkan saja kalian bekerja selama satu bulan penuh, dengan gaji yang hanya selalu mampir di setiap bulannya, yang terkadang pula itu tak cukup memenuhi kebutuhannya lalu pertengahan bulan pun sudah mulai menipis. Eh..alih-alih ujungnya pinjem uang sama orang buat nutupin kebutuhan yang kurang. hahaha.. it's reality guys..
gue yakin si hampir semua orang begitu. Jangan kan kaum buruh, pekerja kantoran, atau seorang boss aja pernah pinjem uang.
Ketahuilah itu adalah sebuah perjalanan kehidupan yang nyata. #Fact !

Memang tak semua dari kalangan pencari kerja itu sama, namun dari sisi apa yang bisa disamakan dan dibedakan?
Mungkin perbedaan gelar bersarjana lah jawabnnya,,atau berkelas dengan tingkat pendidikan mereka yang berbeda.
Hingga skill pun melengkapi kemampuan cara bekerja seseorang dan tak menutup kemungkinankan pendapatan hasil pun berbeda. Coba kita Memaklumi keadaaan dan mengerti keeadaan bahwa keadilan memang harus ada dalam dunia kerja. Mereka yang memiliki kelas atau gelar tertinggi memang selayaknya mendapatkan yang sepantasnya, sedangkan mereka yang hanya memiliki sederajat mungkin hanya bisa memahami dan menerima, lalu melaksankan tanggung dan jawabnya sebagaimana mestinya.

Namun jangan kaget, pernah dengar akan seorang pedagang asongan berkelas dasar atau seorang buruh biasa tapi mereka bisa menyamai kedudukannya sepantar dengan layaknya boss. Dengan memperkerjakan banyak karyawan, dia bisa memenuhi kebutuhan hidupnya mulai dari kekurangn sampai kecukupan. Tak perlu gelar, atau pun pendidikan tinggi. Tapi kemampuan dan kemauan untuk mengubah keadaan. Dengan mulianya dia bisa menghasilkan 1 hal yang bermanfaat bagi orang banyak.

Maka dapat dikatakan bahwa, setinggi-tingginya kau mengebrang ke negeri sebrang jika tempatmu disini maka rumah mu dan kau pun akan tetap tinggal” . Kau pun akan kembali dimana tempat kelahiranmu.
Ketahuilah bahwa setinggi apapun itu kalian melangkah mencari gelar namun jika belum waktunya tiba maka tak akan ada posisi dan percayalah tak selamanya yang dibawah selalu dibawah, begitu pun yang diatas. Mereka yang berkelas “Gelar” pun mungkin masih ada saja yang meluntang-lantung mencari kerja. Maka dalam hal ini bisa saja “Gelar itu tak Ternilai” bukan? . Gelar memang menentukan untuk masa depan namun tidak pada keberuntungan.
Jadi jangan minder walau anda hanya seorang buruh atau pegawai dengan gaji yang tak seberapa, toh..setidaknya mungkin anda yang lebih baik dan beruntung dari mereka.

Rotasi kehidupan selalu berputar mengikuti roda kehidupan. Bahwa mereka yang dengan keterbatasan namun kreatif dan inovatif tak akan mau duduk diam bersama keadaan. Bergelar apa pun akan kalah dengan kerja keras walau dia seorang petani. :)

Tetap semangat jalani aktivitas, kerja keras – berdoa – bersyukur . Kuncinya !
Selalu ada jalan dan hasil yang terbaik dari setiap perjuangan.



Powered by Blogger.